Hai Sobat Haruun, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang cara hosting Laravel. Laravel merupakan salah satu framework PHP yang cukup populer dan digunakan oleh banyak developer. Untuk menjalankan aplikasi Laravel secara online, kita membutuhkan hosting yang mendukung PHP dan database. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan hosting Laravel.
Langkah 1: Pilih Hosting
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih hosting yang sesuai dengan kebutuhan kita. Ada banyak pilihan hosting yang tersedia, mulai dari shared hosting hingga VPS atau dedicated server. Pastikan hosting yang kita pilih mendukung PHP minimal versi 7.2 dan database MySQL atau MariaDB. Selain itu, pastikan juga hosting tersebut memiliki fitur seperti SSH, Composer, dan Git.
Tabel 1: Perbandingan Hosting
Hosting | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|
Shared Hosting | Murah dan mudah digunakan | Kinerja yang terbatas |
VPS | Kinerja yang lebih baik dan kontrol penuh | Harga yang lebih mahal |
Dedicated Server | Kontrol penuh dan kinerja yang terbaik | Harga yang sangat mahal |
Langkah 2: Daftar dan Aktifkan Hosting
Setelah memilih hosting yang sesuai, langkah selanjutnya adalah mendaftar dan mengaktifkan hosting tersebut. Biasanya proses ini cukup mudah dan dapat dilakukan melalui website penyedia hosting. Pastikan kita memiliki akses ke cPanel atau panel kontrol hosting yang digunakan.
Langkah 3: Instalasi Laravel
3.1 Instalasi melalui Composer
Cara paling mudah untuk menginstal Laravel adalah melalui Composer. Pastikan kita memiliki akses ke SSH dan Composer sudah terinstal pada hosting kita. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Buka terminal atau aplikasi SSH yang kita gunakan
- Login ke hosting dengan menggunakan akun SSH kita
- Navigasi ke direktori public_html atau htdocs
- Jalankan perintah “composer create-project –prefer-dist laravel/laravel nama-proyek”
- Tunggu proses instalasi selesai
3.2 Instalasi manual
Selain melalui Composer, kita juga dapat menginstal Laravel secara manual. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Unduh file Laravel dari website resminya
- Upload file tersebut ke direktori public_html atau htdocs
- Ekstrak file tersebut
- Ubah nama folder menjadi nama proyek yang kita inginkan
- Buka terminal atau aplikasi SSH yang kita gunakan
- Login ke hosting dengan menggunakan akun SSH kita
- Navigasi ke direktori proyek yang telah kita buat
- Jalankan perintah “composer install”
- Tunggu proses instalasi selesai
Langkah 4: Konfigurasi Database
Setelah Laravel terinstal, kita perlu mengkonfigurasi database yang akan digunakan. Kita dapat melakukannya melalui file .env yang terletak pada direktori proyek. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Buka file .env pada direktori proyek
- Isi konfigurasi database sesuai dengan informasi yang diberikan oleh penyedia hosting
- Simpan file .env
Langkah 5: Deploy Proyek
Setelah semua konfigurasi selesai, kita dapat melakukan deploy proyek Laravel kita. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Buka terminal atau aplikasi SSH yang kita gunakan
- Login ke hosting dengan menggunakan akun SSH kita
- Navigasi ke direktori proyek
- Jalankan perintah “php artisan key:generate”
- Jalankan perintah “php artisan migrate” untuk menjalankan migrasi database
- Jalankan perintah “php artisan serve” untuk menjalankan server Laravel
FAQ
1. Apa itu Laravel?
Laravel adalah sebuah framework PHP yang digunakan untuk membangun aplikasi web. Laravel memiliki fitur yang lengkap dan mudah digunakan, sehingga banyak developer yang memilih Laravel sebagai framework utama mereka.
2. Apa yang harus dipersiapkan sebelum hosting Laravel?
Sebelum melakukan hosting Laravel, kita perlu memilih hosting yang sesuai dengan kebutuhan kita. Pastikan hosting tersebut mendukung PHP minimal versi 7.2 dan database MySQL atau MariaDB. Selain itu, pastikan juga hosting tersebut memiliki fitur seperti SSH, Composer, dan Git.
3. Bagaimana cara menginstal Laravel?
Laravel dapat diinstal melalui Composer atau secara manual. Untuk menginstal melalui Composer, kita perlu menjalankan perintah “composer create-project –prefer-dist laravel/laravel nama-proyek”. Sedangkan untuk menginstal secara manual, kita perlu mengunduh file Laravel dari website resminya, upload ke hosting, dan jalankan perintah “composer install”.
4. Bagaimana cara mengkonfigurasi database di Laravel?
Konfigurasi database di Laravel dilakukan melalui file .env yang terletak pada direktori proyek. Kita perlu mengisi informasi database yang diberikan oleh penyedia hosting.
5. Bagaimana cara deploy proyek Laravel?
Untuk melakukan deploy proyek Laravel, kita perlu melakukan beberapa langkah, antara lain menjalankan perintah “php artisan key:generate”, “php artisan migrate” untuk menjalankan migrasi database, dan “php artisan serve” untuk menjalankan server Laravel. Setelah itu, proyek kita sudah bisa diakses melalui browser.
6. Apa itu SSH?
SSH (Secure Shell) adalah protokol jaringan yang digunakan untuk mengakses server secara aman. Dengan menggunakan SSH, kita dapat melakukan login ke server dan menjalankan perintah-perintah melalui terminal atau aplikasi SSH.
7. Apa itu Composer?
Composer adalah aplikasi manajemen dependensi PHP yang digunakan untuk mengatur dan memasang paket-paket yang diperlukan oleh aplikasi PHP, termasuk Laravel. Dengan menggunakan Composer, kita dapat menginstal Laravel dan paket-paket lainnya dengan mudah.
8. Apa itu Git?
Git adalah aplikasi version control yang digunakan untuk mengelola kode sumber aplikasi. Dengan menggunakan Git, kita dapat melakukan tracking perubahan kode sumber, bekerja dengan tim dalam pengembangan aplikasi, dan mengembalikan kode sumber ke versi sebelumnya jika terjadi kesalahan.
9. Apa itu migrasi database?
Migrasi database adalah proses yang digunakan untuk membuat, memperbarui, atau menghapus tabel dan kolom pada database. Dalam Laravel, migrasi database dilakukan melalui perintah “php artisan migrate”.
10. Apa itu server Laravel?
Server Laravel adalah web server yang digunakan untuk menjalankan aplikasi Laravel. Dalam pengembangan lokal, kita dapat menggunakan server bawaan Laravel dengan menjalankan perintah “php artisan serve”. Namun, untuk hosting di produksi, kita perlu menggunakan web server seperti Apache atau Nginx.
Kesimpulan
Hosting Laravel memerlukan beberapa langkah persiapan, seperti memilih hosting yang sesuai, mempersiapkan konfigurasi server, dan menginstal Laravel serta paket-paket pendukungnya. Selain itu, kita juga perlu mengkonfigurasi database dan melakukan deploy proyek. Dalam proses ini, SSH, Composer, dan Git juga menjadi alat yang sangat berguna. Dengan memahami langkah-langkah ini, kita dapat meng-hosting aplikasi Laravel dengan mudah dan aman.
Referensi
- Dokumentasi Laravel
- How To Deploy a Laravel Application with Nginx on Ubuntu 16.04
- Laravel Hosting: A Comprehensive Guide
Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!