Hai, Salam para pembaca Haruun! Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung valuasi saham dengan cara yang santai dan unik. Sebelum memulai, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu valuasi saham.
Pengertian Valuasi Saham
Valuasi saham adalah suatu proses untuk menentukan nilai wajar dari sebuah saham. Nilai wajar tersebut didapatkan berdasarkan beberapa faktor seperti kinerja perusahaan, prospek masa depan, tingkat suku bunga, kondisi ekonomi, dan lain sebagainya.
Valuasi saham sangat penting bagi investor karena dapat membantu dalam menentukan keputusan investasi. Sebuah saham yang dihargai di bawah nilai wajarnya dapat dianggap sebagai saham yang undervalued atau murah, sedangkan saham yang dihargai di atas nilai wajarnya dapat dianggap sebagai saham yang overvalued atau mahal.
Metode-Metode Valuasi Saham
-
Metode Price Earnings Ratio (P/E Ratio)
-
Metode Price to Book Value Ratio (P/BV Ratio)
-
Metode Discounted Cash Flow (DCF)
-
Metode Dividend Discount Model (DDM)
-
Metode Price to Sales Ratio (P/S Ratio)
Metode P/E Ratio adalah metode yang paling umum digunakan untuk menghitung valuasi saham. Metode ini menghitung nilai saham dengan membagi harga saham dengan earning per share (EPS).
Metode P/BV Ratio menghitung valuasi saham dengan membandingkan harga saham dengan nilai buku per saham. Nilai buku per saham didapatkan dengan membagi total nilai aset perusahaan dengan total jumlah saham yang beredar.
Metode DCF menghitung valuasi saham dengan menggunakan aliran kas masa depan yang diestimasi. Metode ini memprediksi aliran kas yang akan diterima oleh perusahaan di masa depan dan kemudian menghitung nilai sekarang dari aliran kas tersebut.
Metode DDM menghitung valuasi saham dengan memperhitungkan dividen yang akan dibayarkan oleh perusahaan di masa depan. Metode ini memprediksi dividen yang akan diterima oleh investor dan kemudian menghitung nilai sekarang dari dividen tersebut.
Metode P/S Ratio menghitung valuasi saham dengan membandingkan harga saham dengan total penjualan perusahaan. Metode ini sering digunakan untuk perusahaan yang belum menghasilkan laba.
Cara Menghitung Valuasi Saham
Berikut adalah cara menghitung valuasi saham menggunakan metode P/E Ratio:
- Mencari harga saham per lembar (Harga Pasar). Harga pasar dapat ditemukan di situs-situs finansial seperti Yahoo Finance atau Bloomberg.
- Mencari earning per share (EPS) perusahaan. EPS dapat ditemukan di laporan keuangan perusahaan.
- Membagi harga pasar dengan EPS untuk mendapatkan P/E Ratio.
- Membandingkan P/E Ratio dengan P/E Ratio industri atau P/E Ratio sektor yang sama.
- Jika P/E Ratio perusahaan lebih rendah dari P/E Ratio industri atau sektor yang sama, maka saham tersebut dianggap undervalued atau murah. Sebaliknya, jika P/E Ratio perusahaan lebih tinggi dari P/E Ratio industri atau sektor yang sama, maka saham tersebut dianggap overvalued atau mahal.
Berikut adalah contoh perhitungan P/E Ratio:
Harga Pasar | Earning Per Share (EPS) | P/E Ratio |
---|---|---|
Rp10.000 | Rp500 | 20 |
Dalam contoh di atas, P/E Ratio perusahaan adalah 20. Jika P/E Ratio industri atau sektor yang sama adalah 25, maka saham tersebut dianggap undervalued atau murah.
FAQ
-
Bagaimana cara menemukan nilai buku per saham?
-
Bagaimana cara memprediksi aliran kas masa depan?
-
Apa yang harus dilakukan jika saham dianggap overvalued atau mahal?
-
Apa yang harus dilakukan jika saham dianggap undervalued atau murah?
Nilai buku per saham dapat ditemukan dengan membagi total nilai aset perusahaan dengan total jumlah saham yang beredar.
Aliran kas masa depan dapat diprediksi dengan menggunakan analisis fundamental seperti analisis SWOT, analisis Porter’s Five Forces, dan analisis industri.
Jika saham dianggap overvalued atau mahal, investor dapat mempertimbangkan untuk menjual saham tersebut atau menunggu hingga harga saham turun ke nilai wajarnya.
Jika saham dianggap undervalued atau murah, investor dapat mempertimbangkan untuk membeli saham tersebut atau menunggu hingga harga saham naik ke nilai wajarnya.
Kesimpulan
Valuasi saham adalah suatu proses untuk menentukan nilai wajar dari sebuah saham. Terdapat beberapa metode untuk menghitung valuasi saham seperti P/E Ratio, P/BV Ratio, DCF, DDM, dan P/S Ratio. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam menghitung valuasi saham, investor perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti kinerja perusahaan, prospek masa depan, tingkat suku bunga, kondisi ekonomi, dan lain sebagainya. Dengan melakukan valuasi saham, investor dapat memperoleh informasi yang berguna untuk menentukan keputusan investasi.
Terimakasih telah mengikuti info terbaru dari Haruun.my.id dan sampai jumpa kembali di artikel atau info menarik lainnya.